Muh. Basri Lampe: Ini Visi Kepemimpinan Menentukan Jalannya Organisasi

                                                           Oleh Muh. Basri Lampe
Blogger.com- Kepemimpinan adalah bagaimana cara mempengaruhi orang dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Hal tersebut memberikan pelajaran bahwa kita dituntun untuk lebih mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Tentunya perkara tersebut sangat susah untuk dilakukan sebab tidak mudah untuk memahami diri sendiri. Kepemimpinan bukan sekedar masalah intelektualitas tapi juga masalah emosial dan spiritualitas. Jika ketiga ini saling bersinergi satu sama lain tentunya akan menghasilkan individu yang memiliki kualitas dan kuantitas yang bisa dijadikan contoh, panutan dan pedoman. 

Pemandangan yang terlihat dipuncak gunung berbeda dengan pemandangan yang dilihat dari bawah. Sebagai orang yang awam banyak yang menyadari bahwa di atas orang merasa telah melihat banyak hal, tetapi pada kenyataannya, hanya sedikit. Oleh karena pemimpin dituntun untuk lebih rasional, dinamis, dan responsif terhadap dinamika yang terjadi. Subjektivitas tidak lain dan tidak bukan adalah sudut pandang manusia yang berbeda-beda. Mereka yang mengembangkan persepsi yang lebih baik dapat mengembangkan perpektif yang lebih baik pula.
Perpektif berubah dengan persepsi. Pemahamanlan yang mengubah sudut pandang. Jika ditinjau dari sudut pandang masing-masing semuanya adalah benar. Maka pemimpin jika ingin memahami yang dipimpinnya, mencoba untuk memahami cara mereka memahami suatu perkara, sudut pandang, dan situasi.

Pijakan oleh para pemimpin dimulai dasar pemahaman yang sama dengan begitu orang lain akan menerima. Dasar kesepahaman akan meluas ketika terjalin kesesuaian dan kedua belah pihak berusaha memahami sudut pandang yang lain dengan pikiran yang terbuka. Para pemimpin besar selalu melihat gambaran besar dengan mengembangkan pola utuh dan menyeluruh (Holistik). Mengelola perpektif yang bertentangan merupakan seni yang harus dikuasai oleh semua pemimpin karena tugas seorang pemimpin yang baik adalah menciptakan keselarasan. Sebagai bahan untuk intropeksi diri.

Kepemimpinan adalah semata mengenai kepercayaan dan keyakinan. Kepercayaan mencakup akuntabilitas, prediktabilitas, reliabilitas, di atas semua itu, integritas. Mengapa orang mau mematuhi anda dengan melakukan tugas yang sulit, melakukan kemampuan terbaik mereka, kadang mempertaruhkan nyawa mereka? Ketika anda mempercayai, maka keyakinan anda menguat. Keyakinan dan kepercayaan yang membuat organisasi tetap kuat.

Satu hal yang perlu diketahui untuk menjadi seorang pimpinan adalah kepercayaan dan keyakian tidak dibangun dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan. Butuh waktu untuk tumbuh bersama kepercayaan. Ada sisi lain dari kepercayaan, yaitu kredibilitas. Keduanya bukan kesatuan dan tidaklah sama tapi keduanya seperti 2 sisi mata uang. Kepercayaan dianggap menghadirkan kredibilitas dan kredibilitas dianggap menghasilkan kepercayaan. Para pemimpin hebat adalah orang terpercaya. Mereka mempercayai orang-orang yang dipimpin dan menyakini kompotensi dan kemampuan mereka. Mereka memenangi hati orang yang dipimpin sehingga menghasilkan rasa percaya atas kepemimpinan mereka.

Maka itu adalah kualitas dari kepemimpinan sejati memiliki misi yang jelas, keberanian untuk menghadapi segala tantangan yang terjadi dan pantang menyerah disertai dengan kerendahan hati. Mulai saat ini kita belajar untuk melakukan sesuatu yang benar bukan melakukan dengan benar.
Ikatan mahasiswa muhammadiyah merupakan representasi muhammadiyah dalam usaha penyadaran umat atau sebagai gerakan sosial keagamaan dengan memberikan perhatian yang besar kepada kesadaran teologis umat. Gerakan tidak boleh lepas dalam konsep amar ma’ruf nahi mungkar yang meliputi segala aspek seperti agama, ibadah, kemasyarakatan termasuk didalamnya politik. Yang mana mengedepankan keluhuran, adilhulung, moral dan etis. IMM semestinya menjadi penggerak wacana-wacana intelektual yang kritis dengan konsen dengan berbagai kegiatan intelektual, pengkajian dan secara sistematis membangun wacana gerakan yang konstruktif. Bangkit sebagai gerakan intelektual, gerakan moralis untuk menciptakan civil society.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Analisis Putusan PTUN Tingkat Pertama

Abdullah Daeng Sirua, Orang Muhammadiyah yang diabadikan sebagai Nama Jalan di Makassar

Delik Kejahatan Berbuat sesuatu atau tidak Berbuat seuatu