Pesan untuk Pemerintah Kabupaten Bulukumba HUT ke 58
Muh. Basri Lampe, S.H dan Pamflet HUT ke58 Kabupaten Bulukumba
Oleh: Muh. Basri Lampe, S.H
(Warga Kabupaten Bulukumba)
Selamat HUT ke-58 Kabupaten Bulukumba. Kota Panrita Lopi.
#Bulukumba_berlayar
Bismillah
Assalamualaikum warga Bulukumba
muhbasrilampe.blogspot.co.id, Bulukumba — Hari Ulang Tahun (HUT) adalah hari kebahagiaan, karena bertambahnya usia. Seperti HUT Kabupaten Bulukumba ke 58 itu, seharusnya semua warga Bulukumba bahagia karena merasakan kerja pemerintah kabupaten Bulukumba. Seperti yang diucapkan dikalangan orang banyak, baik tokoh masyarakat maupun Organisasi Kepemudaan (OKP) Bulukumba. Mereka hanya menaruh harapan kepada pemerintah Kabupaten Bulukumba, agar motto yang diusung di HUT ke 58 ini, bukan hanya sekadar slogan saja, tapi perlu dibuktikan dengan karya nyata.
Saya mengharapkan kepada pemerintah Kabupaten Bulukumba semoga tetap memperhatikan masyarakat jelata. Bukan hanya pengusaha berjuis yang diperhatikan. Juga kepada pemerintah Kabupaten Bulukumba agar tetap komitmen mengawal suara rakyat bukan hanya janji palsu ketika ada aduan masyarakat.
Saya sebagai warga Kabupaten Bulukumba tidak bangga di hari HUT Kabupaten Bulukumba ketika Pemerintah hanya menghadirkan artis, melaksanakan lomba dan kegiatan seremonial lainnya.
Saya baru bangga, ketika ada aduan masyarakat kepada pemerintah kemudian pemerintah mengawal aduan masyarakat itu sampai tuntas. Tapi saya lihat, itu belum diperlihatkan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Maka saya berpesan di HUT ke 58 Bulukumba ini, kepada seluruh warga Kabupaten Bulukumba, bahwa jangan terhegemoni pada kegiatan hanya seremonial. Contohnya menghadirkan artis dan kegiatan lainnya, itu memakan uang banyak Kawan dan itu uang rakyat. Saya kira lebih banyak manfaatnya ketika dimasukkan saja dalam infrastruktur karena masih banyak desa yang tertinggal.
Sebut saja Desa Jojjolo yang pada dasarnya saya berdomisili di sana, perlu ketahui bahwa jalanan disana pada wilayah Dusun Batunilamung ketika hujan turun jalanan licin ketika musim kemarau debu sangat mengerikan.
Sebagai warga Kabupaten Bulukumba Semoga tulisan ini dijadikan bahan untuk introspeksi diri khususnya kepada pemerintah juga para aktivis kabupaten Bulukumba untuk Bulukumba lebih baik.
Makassar, 5 Februari 2018
Komentar
Posting Komentar