Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Tuntunan Ibadah Idul Qurban Menurut Muhammadiyah

Gambar
Pertanyaan dari: Yunus, dipowinatan, Yogyakarta (Suara Muhammadiyah No. 0 9 tahun ke 82/1997)   Pertanyaan: Mohon dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan ibadah qurban untuk dipedomani, yaitu tentang apa dan bagaiman qurban itu, siapa yang berkewajiban melaksanakannya, siapa yang berhak menerima daging qurban, bagaimana biaya pelaksanaanya serta bagaimana ketentuan mengenai kulit qurban. Pertanyaanya, kulit hewan qurban itu apakah boleh atau tidak dijual untuk keprluan sosial, seperti membayar listrik masjid, keperluan drumband, dll ? Jawaban: Bapak penanya dan pembaca yang budiman, sekalipun pertanyaan ini baru dimuat di SM sudah terlambat dari waktu pelaksanaan ibadah Qurban tahun 1417 H/1997 M, tapi mudah-mudahan bisa memberikan manfaat untuk ibadah qurban tahun yang akan datang. Pertanyaan yang bapak ajukan secara singkat dapat kami jawab sebagai berikut: 1. Secara bahasa, istilah qurban berasal dari kata qarraba , yuqarribu , qurb

Abdullah Daeng Sirua, Orang Muhammadiyah yang diabadikan sebagai Nama Jalan di Makassar

Gambar
  Peta Jalan Abdullah Daeng Sirua Blogger.com -- Abdullah Daeng Sirua yang dilahirkan tahun 1922. la adalah tokoh masyarakat Kampung Tidung, Kota Makassar. Abdullah adalah anak dari Yusuf Daeng Ngawİng dan ibu bernama Yalus Daeng Te’ne. Yusuf, ayah Abdullah, adalah Kepala Kampung Mappala. la adalah seorang yang berjuang menentang penjajah Jepang dan Belanda. Sikap anti-penjajahannya diwarisi anaknya, Abdullah. Abdullah baru menjelang naik ke kelas empat SD ketika Jepang mendarat di Makassar tahun 1942. Semasa remaja, Abdullah pernah mengecap pendidikan di Muallimin Muhammadiyah Jongaya. Disinilah ia banyak menimba ilmu agama. Di sekolah ini pula, mantan Ketua PWM Sulselra Abdul Wahab Radjab pernah belajar. Merasa tidak puas hanya bersekolah sampai Muallimin, Abdullah kemudian melanjutkan pendİdİkannya ke MULO, sebuah sekolah milik Belanda. MULO adalah sekolah khusus untuk anak-anak Belanda dan prİbumİ yang keturunan bangsawan. Seperti yang dilakukan Ka

Inilah Pembesar Muhammadiyah yang Pernah Aktif Organisasi Komunis

Gambar
Buku Benteng Muhammadiyah yang Mengisahkan Biografi Haji Fachrodin, Karya Mu’arif Terbitan Suara Muhammadiyah Tahun 2010. Blogger.com -- Sebelum Partai Komunis Indonesia, organisasi komunis di negeri ini adalah Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV). Organisasi ini berdiri 9 Mei 1914.  Siapa yang mengira, salah satu aktivis organisasi komunis itu adalah tokoh besar Muhammadiyah, murid langsung Kiai Ahmad Dahlan. Haji Fakhrodin, Mantan Sekretaris Hoofdbestuur (kini Pimpinan Pusat) Muhammadiyah (1918) dan Ketua Bagian (kini Majelis) Tabligh Muhammadiyah yang pertama (1920), adalah pengurus ISDV Cabang Yogyakarta. Keterlibatan mendalam Haji Fachrodin dapat dilihat ketika Sneevliet, pendiri ISDV diusir oleh Pemerintah Kolonial Belanda, pada tahun 1918. Peintis berdirinya Suara Muhammadiyah ini membela Sneevliet dengan menulis artikel di Srie Diponegoro tahun 1918 Nomor 25. Dalam tulisannya, Fachrodin menyebut pendiri ISDV ini sebagai seorang Belan

Indonesia Hitam Putihh

Gambar
Oleh : Haedar Nashir Ketua PP Muhammadiyah Periode 2015-2020 Blogger.com -- Benarkah kita mencintai Indonesia sepenuh jiwa-raga tatkala kehidupan kebangsaan saat ini sarat tarikan kepentingan yang serba niscaya? Manakala di antara komponen bangsa dengan gampang mengumbar amarah di ranah publik hanya karena masalah praktis. Pertanyaan sederhana ini layak untuk direnungkan ketika segenap rakyat di negeri ini merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-72. Fakta berbicara terbuka. Sekelompok orang bertepuk dada sebagai penjaga garda terdepan Indonesia. Berslogankan NKRI dan Pancasila harga mati. Namun begitu kepentingan sendiri terganggu, sertamerta menyebar kejengahan dan kangkuhan kolektif di ruang publik. Tak lupa menebar ancaman politik, tidak akan memberi dukungan dalam kontestasi politik 2019 kepada elite negeri yang tidak mengakomodasi kepentingannya. Kelompok lain bersuara lantang. Siapa menolak PERPPU Ormas maka sama dengan anti-Pancasila, anti-NKRI. Sebali